26.9.08

Manggis / Garcinia mangostana

Aku juga suka manggis. suka banget malah. lagi pernah di pasar liat manggis. udah keburu seneng meluap-luap. beli beberapa biji. aku tungguin dengan sabar sampai matangnya pas (kira-kira). wadooh! enak sekali. habis itu ke pasar lagi, looh kok udah habis. sebel! kok musimnya pendek sekali sih?! Demikian penggalan email dari seorang kawan di Jakarta.
Sebenarnya saya pengen bilang, “biar ngak kecewa makanlah hanya yang kamu tanam sendiri !” tapi kalimat ini saya hapus kembali setelah membaca bahwa menanam manggis bisa jauh lebih membuat frustasi. Bayangin aja, sudah menunggu tujuh tahun, tapi ternyata pohon yang digadang-gadang tak pernah berbuah. Jauh lebih kecewa kan?!.
Meski buah manggis sungguh pantas disebut sebagai ratu buah tropis, tapi pohon manggis terkenal tidak mudah dibudidayakan. Mungkin karena manggis merupakan persilangan dari dua leluhurnya, yaitu Garcinia hombroniana dan Garcinia malaccensis (verheij, 1992). Menurut saya, ini yang bikin manggis layak jadi ratu buah tropis. Manggis tak mudah ditaklukkan oleh manusia. Ketika banyak jenis buah-buahan lain sudah diperkosa, dijadikan berbagai varietas baru oleh manusia, manggis tampil konvesional. Sampai saat ini manggis baru bisa dibiakkan dengan bijinya.
Bibit manggis siap tanam dengan tinggi 60 cm. baru bisa didapat pada umur 2 tahun di kebun bibit yang baik. Manggis paling baik ditanam diantara berbagai tanaman lain yang sudah besar sehingga bibit yang ditanam tidak terkena sinar matahari siang secara langsung. Setelah berumur lebih dari 4 tahun, naungan sedikit demi sedikit dapat dikurangi. Menjaga lingkungan tempat tumbuh tetap lembab dengan penyiraman dan penambahan pupuk dari hijauan daun atau pupuk kandang akan meningkatkan prosentase kemungkinan berbuah.
Jika pohon manggis yang kita tanam dapat berbuah maka kerja keras itu akan terbayar dengan kenikmatan yang tak tertandingi. Bahkan orang sakit-pun masih bisa merasakan enaknya buah manggis. Pohon manggis yang berbuah di kebun belakang rumah cukup menjadi bukti bahwa pemilik rumah itu adalah orang yang ulet dan suka bekerja keras.

9 komentar:

chaiyen mengatakan...

hahahaaa....
imelku :))
iya deh. ntar aku cari tempat untuk tanam manggis
tapi benihnya minta dari ige kan
:))

Ige mengatakan...

yakin mau bikin bibit sendiri dari biji?
kalau serius mau tanam, aku punya bibitnya.

tapi ntar aja sekitar bulan november atau desember...karena kata BMG, oktober ini akan jadi puncak musim kemarau di Jawa...

chaiyen mengatakan...

laah ya serius
malah udah kepikir mau bilang ke bumi gini. kita akan rayakan cinta dan menikah, dengan pesta yang lebih indah dari seribu semi, saat manggis berbunga untuk pertama kali
hee...romantis atau malah menyiksa sih :)

Ige mengatakan...

jika menunggu 5 sampai 7 tahun sampai saat manggis berbunga adalah bentuk kesabaran yang pasti akan berbuah cantik maka bisa jadi romantis...

chaiyen mengatakan...

iya looh. jangan2 manggis memang diciptakan tuhan untuk menunjukkan aspek cinta nya yang romantis kepada kita
:)

kangbas mengatakan...

Bibit Manggis bisa dipacu pertumbuhannya dengan cara di doping CO2. Caranya disungkup dengan plastik transparan biar CO2 overload (plepegen)..

kangbas mengatakan...

Tau gak ada Manggis yang super ora ueeenak? Jenenge Asam gelugur (Garcinia atroviridis). Buahnya tidak dimakan karena super kecut. Makanya hanya digunakan sebagai bumbu pengganti buah asam.

Ingatsajak jaman esdeh?
Asam kelandis asam gelugur...
artinya?
Podo wae kecute hehehehehe

Rudy Krisbiantoro mengatakan...

Ada banyak jenis pohon yang bisa kita tawarkan ke orang - orang untuk menanam , tawarkan konsep Green Economy , di blog saya :
www.paulowniaindonesia.blogspot.com
www.bibitaren.blogspot.com
www.sengonsolomon.blogspot.com
Dan masih banyak lagi. Info di sini menarik sekali , akan tetapi kalau juga menawarkan motif ekonomi , akan makin banyak orang terdorong untuk menanam.

Ige mengatakan...

Trimakasih sarannya Pak Rudy...

sudah lama juga saya tidak update...

memang motif ekonomi sangat menarik untuk mendorong minat menanam...tapi ketika yang ngak punya nilai ekonomi dilupakan, maka mereka akan punah...

ada banyak jenis pohon yang tidak punya nilai ekonomi saat ini...tapi 10,20, atau 100 tahun yang akan datang...bisa jadi jenis pohon itu bernilai ekonomi jauh lebih tinggi...